Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Lawas Utara, H. Mara Timbul Daulay, S.Pd., M.M., memimpin pembacaan doa pada acara pembukaan Festival Seni Qasidah (FSQ) ke-V tingkat Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Serbaguna Kantor Bupati Padang Lawas Utara dengan suasana khidmat dan penuh semangat kebersamaan
Gunungtua (Humas), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Lawas Utara, H. Mara Timbul Daulay, S.Pd., M.M., memimpin pembacaan doa pada acara pembukaan Festival Seni Qasidah (FSQ) ke-V tingkat Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Serbaguna Kantor Bupati Padang Lawas Utara dengan suasana khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Selasa (12/8)
Festival ini menjadi salah satu agenda seni islami yang rutin digelar di Padang Lawas Utara sebagai ajang syiar Islam melalui musik qasidah. Acara dihadiri oleh Bupati Padang Lawas Utara beserta jajaran Forkopimda, Kepala OPD, tokoh agama, perwakilan ormas Islam, para seniman qasidah, dan masyarakat pecinta seni religi dari berbagai kecamatan.
Dalam doa yang dipanjatkan, H. Mara Timbul Daulay memohon keberkahan, kelancaran, dan kesuksesan seluruh rangkaian kegiatan FSQ ke-V, serta berharap agar ajang ini dapat mempererat silaturahmi, menguatkan ukhuwah Islamiyah, dan menjadi media dakwah yang menyejukkan hati. Doa juga disertai harapan agar para peserta menjunjung tinggi sportivitas, serta menjadikan seni qasidah sebagai sarana menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual kepada generasi muda.
Pembukaan FSQ ke-V ditandai dengan sambutan Bupati Padang Lawas Utara, penampilan grup qasidah juara tahun sebelumnya, serta pemukulan beduk sebagai simbol dimulainya perlombaan. Berbagai kategori akan dipertandingkan, mulai dari qasidah klasik, pop religi, hingga musik hadrah, yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh kecamatan di Padang Lawas Utara.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Daerah bersama Kementerian Agama berkomitmen melestarikan seni qasidah sebagai bagian dari tradisi Islam yang sarat makna, sekaligus memperkuat peran seni sebagai media dakwah yang dapat menyentuh hati masyarakat lintas generasi. (Miftah RR)